”Dialah  yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rosul di antara  mereka yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka, mensucikan mereka dan  mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan  sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS Al Jum’ah: 2).
 
Awal mula yang diserukan oleh Rosulullah sholallohu'alaihi wasallam adalah seperti halnya rosul-rosul lainnya, menyeru untuk memurnikan ibadah kepada Allah azzawajalla dan meninggalkan peribadahan selainNya. Allah subhaanahuwata'aala berfirman,
 
 
”Dan  Kami tidak mengurus seorang rosulpun sebelum kamu, melainkan Kami  wahyukan kepadanya: Bahwasanya tidak ada tuhan yang haq melainkan Aku,  maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS Al Anbiyaa: 25).
 
 
"
Dan sesungguhnya kami telah mengutus rosul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan: Sembahlah Allah saja dan jauhilah thoghut." (
QS An Nahl: 36).
 
Inilah pembuka dakwah para rosul,  karenanya ia adalah pondasi yang dibangun di atasnya bangunan-bangunan  lain, jika pondasinya rusak maka tak ada guna cabang-cabang lainnya,  tidak ada manfaatnya sholat, puasa, haji, dan shodaqoh, serta seluruh  ibadah-ibadah lainnya. Apabila pondasi telah cacat dan tauhid sudah  berantakan tidak ada faidahnya amalan-amalan lainnya. Allah subhaanahuwata'aala berfirman,
 

 
“Barangsiapa  mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal  sholih dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah  kepada Tuhannya.” (QS Al Kahfi: 110).
 
 
”Itulah  petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang  dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka  mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah  mereka kerjakan.” (QS Al An’am: 88).
 
 
“Dan  sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi yang  sebelummu, jika kamu mempersekutukan Tuhan niscaya akan hapuslah  amalanmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS Az Zumar: 65).